Rabu, Agustus 25, 2010

Menlu Percepat Penyelesaian Batas Indonesia-Malaysia

Jakarta - Indonesia akan segera mengadakan pertemuan dengan Malaysia pada tanggal 6 September mendatang. Meskipun pertemuan ini sifatnya umum, namun masalah perbatasan menjadi fokus dan yang paling utama.

"Sebenarnya kita memang mau mengadakan pertemuan bilateral joint ministerial commission yang sifatnya general tanggal 6 September nanti. Tapi dengan adanya insiden ini (penahanan 3 petugas DKP) dalam pertemuan nanti, masalah perbatasan akan menjadi pembahasan utama" kata Marty dalam RDP dengan Komisi I DPR, di Gedung DPR, Jl Gatot Subroto, Senayan Jakarta, Rabu (25/8/2010).

Pernyataan ini disampaikan Marty setelah mendapat pertanyaan dari anggota Komisi I dari Partai Golkar Tantowi Yahya. Tantowi mempertanyakan, apakah pertemuan itu sengaja digelar karena ada insiden penahanan 3 DKP atau memang sudah terjadwal.

Marty juga mengatakan, terkait masalah perbatasan sebenarnya pemerintah Indonesia telah mencoba melakukan pembahasan dengan Malaysia sebanyak 15 kali agar segera mendapat satu kesepakatan. Tapi karena Malaysia mengaku masih bersengketa dengan Singapura soal status kepemilikan gugus karang South Ledge, lagi-lagi pembahasan dengan Indonesia menjadi mentah.

"Sejak tahun 2005 sampai dengan 2009, lebih kurang ada 15 kali perundingan yang pernah dilakukan, tapi karena Malaysia dan Sinagpura juga masih membahas soal putusan dari International Court of Justice tanggal 23 Mei 2008 soal gugus karang tersebut akhrinya pembahasan dengan Indonesia jadi tertundan," jelas Marty.

Selain akan membahas perbatasan dengan Malaysia, agar masalah penahan seperti R DKP ini tidak berulang, Menlu juga giat membahas batas laut dengan 10 negera tetangga lainnya.

"Kita juga akan membahas masalah perbatasan laut Indonesia dengan India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Palau, Papua Nugini, Timor Leste dan Australia," tutup Marty. (sumber : detiknews)

Tidak ada komentar: