Rabu, Desember 21, 2011

Beli Paket R1 atau V1, Gratis 1 Tiket

Kabar baik serta menggembirakan bagi Anda calon peserta Seminar 7 Keajaiban Rezeki oleh Ippho "Right" Santosa pada tanggal 22 Januari 2012 di Malang, kini panitia telah memberikan bonus menarik bagi Anda yang tertarik oleh program paket tiket yang ditawarkan oleh panitia. Adapun program tiket tersebut yaitu :

Paket R1 :
Pembelian 10 tiket reguler gratis 1 tiket reguler

Paket V1:
Pembelian 10 tiket VIP gratis 1 tiket VIP

Bagi Anda yang belum mempunyai tiket, buruan beli tiketnya sebelum kehabisan, pendaftaran masih akan dibuka selama tiketnya masih tersedia.

GO.. RIGHT!!!

NB : penawaran ini hanya berlaku untuk pembelian langsung di panitia dan sistem transfer melalui bank.

Sabtu, Desember 17, 2011

Tiga Stan Ticket Box Seminar 7 Keajaiban Rezeki Malang Telah Dibuka

Kabar baik bagi Anda warga kota Malang dan sekitarnya yang ingin mengikuti Seminar 7 Keajaiban Rezeki by Ippho "Right" Santosa. Seminar yang akan diadakan pada tanggal 22 Januari 2012 di GOR Pertamina Universitas Brawijaya Malang kini telah memberikan kemudahan bagi Anda yang ingin membeli tiket secara langsung. Bagi Anda yang belum sempat mampir ke bank untuk transfer dikarenakan jadwal harian Anda yang padat, saat ini telah ada stan Ticket Box di tiga tempat di Kota Malang, yaitu di Lantai 1 Mal Olympic Garden (MOG), Gramedia Basuki Rahmat (Alun-alun), dan Gramedia Malang Town Square. Jangan lupa ajaklah juga keluarga, sahabat dan teman-teman Anda untuk mengikuti seminar ini, karena dalam seminar ini Anda akan mendapatkan banyak ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan Anda. Bagi Anda yang belum mempunyai tiket, segeralah membeli di Ticket Box yang telah kami sediakan, karena menjelang acara dilaksanakan, tiket akan naik harganya. Buruan beli sebelum kehabisan.

GO.. RIGHT!!!

Minggu, November 20, 2011

Seminar 7 Keajaiban Rezeki di Malang bersama Ippho "Right" Santosa


Seminar 7 Keajaiban Rezeki 22 Januari 2012

HTM & fasilitas yang di dapat :

VIP Rp 300.000,- (kursi barisan depan, sertifikat, *ttd Ippho, *foto bersama Ippho, snack, softdrink, voucher Keiko)

Reguler Rp 175.000,- (sertifikat, snack dan softdrink)

Lokasi : GOR Pertamina Universitas Brawijaya, Malang

Pukul : 08.00-12.00 WIB

Pendaftaran melalui rekening BRI 006701018967507 a.n David Primadhani, apabila sudah transfer harap konfirmasi kembali

Untuk informasi lebih lengkap hubungi :

CP : 08563547321

twitter : @ipphomlg

facebook : Ippho Mlg

email : ipphomlg@yahoo.com

PIN BB : 222A2DB7

NB : *menunggu konfirmasi dari Ippho Santosa

Sabtu, Mei 14, 2011

Jenis dan Macam-Macam Gaya Kepemimpinan

Dari penelitian yang dilakukan Fiedler yang dikutip oleh Prasetyo (2006) ditemukan bahwa kinerja kepemimpinan sangat tergantung pada organisasi maupun gaya kepemimpinan (p.27). Apa yang bisa dikatakan adalah bahwa pemimpin bisa efektif ke dalam situasi tertentu dan tidak efektif pada situasi yang lain. Usaha untuk meningkatkan efektifitas organisasi atau kelompok harus dimulai dari belajar, tidak hanya bagaimana melatih pemimpin secara efektif, tetapi juga membangun lingkungan organisasi dimana seorang pemimpin bisa bekerja dengan baik.
Lebih lanjut menurut Prasetyo (p.28), gaya kepemimpinan adalah cara yang digunakan dalam proses kepemimpinan yang diimplementasikan dalam perilaku kepemimpinan seseorang untuk mempengaruhi orang lain untuk bertindak sesuai dengan apa yang dia inginkan. Selain itu menurut Flippo (1987), gaya kepemimpinan juga dapat didefinisikan sebagai pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu untuk mencapai suatu tujuan tertentu (p.394).
Menurut University of Iowa Studies yang dikutip Robbins dan Coulter (2002), Lewin menyimpulkan ada tiga gaya kepemimpinan; gaya kepemimpinan autokratis, gaya kepemimpinan demokratis, gaya kepemimpinan Laissez-Faire (Kendali Bebas) (p.406)

Gaya Kepemimpinan Autokratis
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Pada gaya kepemimpinan otokrasi ini, pemimpin mengendalikan semua aspek kegiatan. Pemimpin memberitahukan sasaran apa saja yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut, baik itu sasaran utama maupun sasaran minornya.
Pemimpin juga berperan sebagai pengawas terhadap semua aktivitas anggotanya dan pemberi jalan keluar bila anggota mengalami masalah. Dengan kata lain, anggota tidak perlu pusing memikirkan apapun. Anggota cukup melaksanakan apa yang diputuskan pemimpin. Kepemimpinan otokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi rendah tapi komitmennya tinggi.
Menurut Rivai (2003), kepemimpinan autokratis adalah gaya kepemimpinan yang menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya, sehingga kekuasaanlah yang paling diuntungkan dalam organisasi (p.61).
Robbins dan Coulter (2002) menyatakan gaya kepemimpinan autokratis mendeskripsikan pemimpin yang cenderung memusatkan kekuasaan kepada dirinya sendiri, mendikte bagaimana tugas harus diselesaikan, membuat keputusan secara sepihak, dan meminimalisasi partisipasi karyawan (p. 460).
Kelebihan :
1. Semua kebijakan ditentukan oleh pemimpin.
2. Teknik dan langkah-langkah kegiatannya didikte oleh atasan setiap waktu, sehingga langkah-langkah yang akan datang selalu tidak pasti untuk tingkatan yang luas.
3. Pemimpin biasanya membagi tugas kerja bagian dan kerjasama setiap anggota.

Kelemahan :
1. Pemimpin kurang memperhatikan kebutuhan bawahan.
2. Komunikasi hanya satu arah yaitu kebawah saja.
3. Pemimpin cenderung menjadi pribadi dalam pujian dan kecamannya terhadap kerja setiap anggota.
4. Pemimpin mengambil jarak dari partisipasi kelompok aktif kecuali bila menunjukan keahliannya

Gaya kepemimpinan Demokratis / Partisipatif
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.
Pada kepemimpinan demokrasi, anggota memiliki peranan yang lebih besar. Pada kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran yang ingin dicapai saja, tentang cara untuk mencapai sasaran tersebut, anggota yang menentukan. Selain itu, anggota juga diberi keleluasaan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Kepemimpinan demokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi tinggi dengan komitmen yang bervariasi.
Kepemimpinan demokratis ditandai dengan adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Dibawah kepemimpinan demokratis bawahan cenderung bermoral tinggi, dapat bekerja sama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri (Rivai, 2006, p. 61).
Menurut Robbins dan Coulter (2002), gaya kepemimpinan demokratis mendeskripsikan pemimpin yang cenderung mengikutsertakan karyawan dalam pengambilan keputusan, mendelegasikan kekuasaan, mendorong partisipasi karyawan dalam menentukan bagaimana metode kerja dan tujuan yang ingin dicapai, dan memandang umpan balik sebagai suatu kesempatan untuk melatih karyawan(p. 460). Jerris (1999) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang menghargai kemampuan karyawan untuk mendistribusikan knowledge dan kreativitas untuk meningkatkan servis, mengembangkan usaha, dan menghasilkan banyak keuntungan dapat menjadi motivator bagi karyawan dalam bekerja (p.203).
Kelebihan :
1. Lebih memperhatikan bawahan untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan dorongan dan bantuan dari pemimpin.
3. Kegiatan-kegiatan didiskusikan, langkah-langkah umum untuk tujuan kelompok dibuat, dan jika dibutuhkan petunjuk-petunjuk teknis pemimpin menyarankan dua atau lebih alternatif prosedur yang dapat dipilih.
4. Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan pembagian tugas ditentukan oleh kelompok.
5. Menekankan dua hal yaitu bawahan dan tugas.
6. Pemimpin adalah obyektif atau fact-minded dalam pujian dan kecamannya dan mencoba menjadi seorang anggota kelompok biasa dalam jiwa dan semangat tanpa melakukan banyak pekerjaan.
Kekurangan :
-

Gaya Kepemimpinan Laissez-faire (Kendali Bebas)
Pemimpin jenis ini hanya terlibat dalam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.Gaya kepemimpinan demokratis kendali bebas merupakan model kepemimpinan yang paling dinamis. Pada gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran utama yang ingin dicapai saja. Tiap divisi atau seksi diberi kepercayaan penuh untuk menentukan sasaran minor, cara untuk mencapai sasaran, dan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya sendiri-sendiri. Dengan demikian, pemimpin hanya berperan sebagai pemantau saja.
Sementara itu, kepemimpinan kendali bebas cocok untuk angggota yang memiliki kompetensi dan komitmen tinggi. Namun dewasa ini, banyak para ahli yang menawarkan gaya kepemimpinan yang dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan, dimulai dari yang paling klasik yaitu teori sifat sampai kepada teori situasional.
Gaya kepemimpinan kendali bebas mendeskripsikan pemimpin yang secara keseluruhan memberikan karyawannya atau kelompok kebebasan dalam pembuatan keputusan dan menyelesaikan pekerjaan menurut cara yang menurut karyawannya paling sesuai (Robbins dan Coulter, 2002, p. 460).
Kelebihan :
1. Kebebasan penuh bagi keputusan kelompok atau individu dengan partisipasi minimal dari pemimpin.
2. Bahan-bahan yang bermacam-macam disediakan oleh pemimpin yang membuat orang selalu siap bila dia akan memberi informasi pada saat ditanya.
3. Bawahan dapat mengambil keputusan yang relevan untuk mencapai tujuan dalam segala hal yang mereka anggap cocok.
Kelemahan :
1. Sama sekali tidak ada partisipasi dari pemimpin dalam penentuan tugas.
2. Kadang-kadang memberi komentar spontan terhadap kegiatan anggota atau pertanyaan dan tidak bermaksud menilai atau mengatur suatu kejadian.
3. Pemimpin membiarkan bawahannya untuk mengatur dirinya sendiri.
4. Pemimpin hanya menentukan kebijaksanaan dan tujuan umum.

# dikutip dari berbagai sumber

Sabtu, Maret 05, 2011

Curahan Isi Hati

Yang ku inginkan tak selalu terpenuhi.
Yang ku dapat tak selalu ku syukuri.
Selalu saja merasa kurang atas semua hal yang telah ada di genggaman.
Inilah aku dengan segala kekuranganku.
Jalan berliku yang panjang masih harus kulewati.
Berbagai rintangan masih harus kulalui.
Semuanya tak lain adalah proses untuk menemukan jati diriku.
Proses untuk menjadikanku dewasa.
Takkan bisa sempurna meski semua yang ku inginkan dapat terpenuhi.
Takkan cepat puas sebelum aku bisa membuat kedua orang tua ku bangga melihatku.
Takkan pernah berhenti melangkah sebelum tubuhku berbalutkan kain kafan.
Takkan mudah berbagi jika itu hanya menguntungkan salah satu pihak.
Begitupun juga cintaku yang takkan kuberi pada seseorang yang bukan tambatan hati.
CINTA..
Sebuah rangkaian huruf C-I-N-T-A yang selalu memiliki arti berbeda-beda bagi setiap orang.
Cinta bukanlah hasrat untuk memiliki seseorang seutuhnya, namun bagiku CInta adalah bagaimana diriku membahagiakan pasanganku.
Cinta tak selalu membuatku bahagia, tertawa, nyaman dan tentram.
Namun Cinta juga terkadang membuatku menangis dan sakit hati.
Takkan pernah hilang rasa sakit hati jika tak ada kemauan dari diriku untuk melupakannya.
Berusaha menghilangkan rasa yang tak untuk dikenang.
Semua tergantung diriku, bukan dari orang disekitarku.