Selasa, Agustus 24, 2010

Dua Ledakan Gas di Jakarta, Dua Tewas

JAKARTA - Jakarta kemarin (24/8) digegerkan dua ledakan gas yang cukup dahsyat. Ledakan pertama terjadi di agen pengisian gas oksigen di kawasan Koja, Tanjung Priok dan yang kedua adalah ledakan pipa gas bawah tanah di Jalan Cikini Raya.

Ledakan di Koja menewaskan dua orang dan melukai sedikitnya sebelas orang. Sedangkan ledakan pipa gas tidak sampai membawa korban. Namun, peristiwa itu menghancurkan trotoar.

Ledakan di Koja terjadi sekitar pukul 10.00. Namun, belum diketahui penyebabnya. Menurut saksi mata, bunyi ledakan itu sangat keras dan terdengar lebih dari dua kali. Begitu dahsyatnya, rumah tempat usaha pengisian gas oksigen itu hancur dan nyaris rata dengan tanah. Begitu pula beberapa rumah di sekitarnya rusak parah.

Bahkan, dua korban yang tewas dalam kondisi mengenaskan. Tubuhnya terburai menjadi beberapa bagian dan terlempar hingga puluhan meter.

''Suara ledakannya mirip bom. Keras sekali,'' ungkap Arifin, salah seorang saksi. Hingga tadi malam, polisi masih menyelidiki kasus tersebut.

Sementara itu, ledakan pipa gas bawah tanah di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, terjadi sekitar pukul 09.30. Ledakan itu tidak membawa korban jiwa maupun luka-luka. Namun, ledakan itu menghancurkan jalur pedestrian sepanjang 200 meter dan tersebar di lima titik ledakan mulai depan Hotel Menteng II hingga ke dekat SPBU Cikini di seberang Stasiun Cikini.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yang datang ke lokasi bersama jajarannya menduga ledakan itu berasal dari pipa gas di bawah tanah. Dia meminta kepolisian dan Perusahaan Gas Negara (PGN) segera menyelidiki penyebab insiden tersebut dan mengusutnya hingga tuntas.

Sementara itu, Kapolres Jakarta Utara Kombespol Hamidin memastikan ledakan tersebut tidak berasal dari SPBU Cikini seperti yang tersiar di masyarakat. Sebab, Pertamina punya sistem pengecekan otomatis dan alarm yang langsung berbunyi jika terjadi kebocoran pipa gas.

Polisi, papar dia, juga menduga ledakan tersebut tidak berasal dari dalam pipa gas milik PGN. "Pipa PGN berada di seberang jalan titik ledakan. Ledakan itu juga menimbulkan asap," ucap dia.

Namun, dia menyatakan, setelah ledakan tercium bau gas yang lumayan menyengat. "Beberapa saksi mata juga masih dimintai keterangan untuk mengetahui asal muasal ledakan, termasuk kronologi kejadian itu," imbuhnya.

Beberapa petugas PGN di lokasi insiden membenarkan bahwa ledakan tersebut tidak berasal dari pipa gas perusahaannya. Diduga, ledakan berasal dari pipa biogas perusahaan lain. "(Ledakan, Red) itu tidak berasal dari pipa PGN. Sebab, pipa kami berada di kanan jalan. Setelah kami cek, semua masih normal," terang Humas PGN Rahmat Hutama di lokasi ledakan. (sumber : jawa pos)

Tidak ada komentar: