Minggu, Desember 05, 2010

Pengertian Backpacker

Backpacker adalah istilah yang secara historis telah digunakan untuk menunjukkan suatu bentuk murah, perjalanan nasional/internasional independen. Ketentuan seperti perjalanan independen dan/atau anggaran perjalanan sering digunakan bergantian dengan backpacker. Faktor-faktor yang secara tradisional membedakan backpacker dari bentuk pariwisata lain tetapi tidak terbatas pada hal berikut: penggunaan angkutan umum sebagai sarana perjalanan, preferensi penginapan sampai hotel tradisional, lama perjalanan liburan vs konvensional, penggunaan ransel, suatu kepentingan dalam rapat lokal, dan juga melihat pemandangan/wisata.

Definisi backpacker telah berevolusi sebagai wisatawan dari berbagai budaya dan wilayah berpartisipasi dan akan terus berkembang, mencegah definisi baku. Penelitian terakhir telah menemukan bahwa, "... Backpackers merupakan kelompok heterogen terhadap keragaman Alasan dan makna yang melekat dengan pengalaman perjalanan mereka. ... Mereka juga ditampilkan sebuah komitmen bersama untuk suatu bentuk non-institusional perjalanan, yang pusat identifikasi diri mereka sebagai Backpackers. " Backpacker sebagai gaya hidup dan sebagai sebuah bisnis telah berkembang cukup dalam (era tahun 2000-an) sebagai biasa dari maskapai penerbangan bertarif rendah, hotel atau akomodasi anggaran di banyak bagian dunia, dan komunikasi digital dan sumber daya membuat perencanaan, pelaksanaan, dan melanjutkan perjalanan Backpacking jangka panjang lebih mudah dibandingkan sebelumnya.

Mungkin saat backpacker melintas di depan mata, Anda akan berpikir betapa berat beban yang mereka bawa. Dan Anda tidak akan akan berpikir jauh sama seperti mereka yang menikmati perjalan jauh dengan 'hanya' membawa tas besar itu.

Jadi backpacker itu asik. Begitu kata backpackers. Kemana-mana tidak perlu banyak bawaan, cukup seperlunya saja. Tapi jangan salah, backpacker itu bukan orang asal jalan tanpa tujuan. Biasanya mereka lebih tahu silsilah suatu tempat sebelum mengunjunginya. Hanya saja, kadang penampilan mereka jadi kelewat 'gembel'.

Jadi backpacker juga banyak manfaatnya. Selain bisa lebih meng-'alam' dan lebih mengenal tempat-tempat yang didatangi, kita juga bisa mengasah feeling saat berada di tempat asing, melatih kemampuan adaptasi dan mental, serta mendapat berbagai ilmu baru, misalnya saja bahasa.

Backpacker tidak berarti juga punya uang pas pas-an atau bahkan bokek. Mereka punya banyak uang namun memilih untuk menggunakan uang itu semaksimal mungkin agar bisa liburan lebih lama dan panjang. Daripada tinggal di hotel seharga 800 ribu per malam, mending tinggal di dormitory seharga 80 ribu tapi bisa stay sampai 10 malam. Tapi bottomlinenya uang harus selalu ada, baik itu berupa uang kas, traveller check maupun kartu kredit.

Hal-hal yang perlu diperhatikan para backpacker untuk travelling antara lain: Menentukan opsi destinasi, tentukan apa yang akan kita lakukan disana, kenali daerah tujuan, bawa barang secukupnya, misalnya makanan, kompas, dan pakaian yang sesuai dengan musim di tempat tersebut, amati moda transportasi, tentukan rute, waspada dengan bahaya, cek travel dokumen, cari tahu penginapan atau tempat untuk berteduh, dan yang terakhir, selalu siaga dengan apa yang tidak diharapkan, siapkan selalu rencana cadangan.

Tapi selain 'cuek' di jalan, backpacker juga punya beberapa pantangan, yaitu: Jangan membawa barang yang tidak diperlukan, jangan terlihat 'asing' di tempat baru dan hindari banyak pertanyaan kepada orang asing. (dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar: